Cerita dari Banyumas dan Purbalingga. ~Edisi #Piknik Hore.
PIKNIK
HOREEE, Yihhaaaa!
Haloooo....
ijinkan di waktu yang luang nan mulia ini, aku memposting tentang pengalaman
perjalananku ke daerah bilingual.
Bukan...
bukan... daerah pantura, melainkan daerah dengan Plat R, yakni Purbalingga dan Banyumas.
Here.
I go!
Tepatnya
tanggal 31 Mei yang lalu, aku beserta rombongan sekolah di mana aku mengajar
ngadain piknik ke plat R. Hal itupun aku sambut dengan suka cita dan hati
berbunga-bunga. Pasalnya ini adalah pengalaman pertama aku untuk plesiran ke
daerah sana.
Kita
berangkat dari Jepara kurang lebihnya jam 9 malem dan diperkirakan sampai sana
pagian. Kebetulan dalam rombongan ini, aku dapat seat belakang. Berbanding
terbalik karena biasanya aku getol banget dapet seat depan. Yaudin.
Malam-malam
kulalui dengan mata yang aku sengaja gak meremin karena aku merasa kek napak
tilas gitu pemirsah. Menikmati perjalanan, sembari menahan pipis yang udah tak
tertahan. Pasalnya daerah Demak ada yang lagi diperbaiki, jadinya macet
bianget. Kurang lebih satu jaman lebih. Lepas dari Demak, kita memasuki
Semarang dan kawasan sekitarnya. Sampai akhirnya, mata yang belo ini tak kuasa
menahan kantuk ini.
Dalam
perjalanan, aku sempat berfikir tentang teman-temanku yang rumahnya daerah
sana, Banjarnegara lan jajarannya. Aku ada temen cewek yang rumahnya
Banjarnegara, jujur, aku acungin jempol buat doi karena kehebatannya dalam PP
naik motor menuju Semarang. Dan bisa di bilang doi cewek tangguh! Bayangin aja,
Semarang-Banjarnegara gak deket loh. Mungkin di tempuh 4-5 jaman. Masya Allah
dah~ Belom lagi ada temen-temen yang lain, yang rumahnya bisa di bilang gak
deket dari Semarang, yakni jarak tempuh 8-10 jam. Hebat!
Terlepas
dari itu semua, menjelang Subuh kita serombongan sampai di Kecamatan Sokaraja.
Tepatnya di salah satu SPBU sana, kita subuhan. Di Baturraden kita sampai
pagian, sekitar jam setengah enam. Ck! Pertama kali kesono, dan aku bener-bener
excited, really damn amaze! Berlatar belakang Gunung Slamet, Baturraden sungguh
aduhai di pagi hari. Sejuk nan segerrrr. Sekilas niya, hampir sama kek kawasan
Bandungan gitu, masuk ke kawasan ini tersedia kamar dan hotel. Hihihi (maksud
pan?) Sengaja aku gak langsung mandi dan langsung menikmati udara sekitar. Dan
aku memilih untuk berjalan kaki untuk sampai di depan pintu masuk Baturraden.
Dan tahukah kamu setelah kita masuk? Voila! Sebuah lokawisata yang menawarkan
beragam keelokan pemandangannya. Epik.
Setelah
beranjak dari Baturraden, kita kemudian mlipir ke tempat oleh-oleh dulu di
Sokaraja. Apa yang khas dari daerah ini? Apalagi kalo bukan gethuk goreng.
Yaps. Mungkin gethuk adalah makanan khas desa, tapi di sini bisa di sulap jadi
cemilan khas daerah plat R. Untuk harganya sendiri berkisar antara 5000 –
12.000/kg tergantung jualnya di mana. Haha. Beranjak dari tempat ini,
berlanjutlah kita ke Owabong. Ini tempat semacam kek pemandian dan beragam
water games. Tempatnya luaaaaas banget dan beragam kolam dengan ukurannya ada
di sana. Dan aku, memilih untuk tidak menyemplungkan diri dikarenakan tidak
bisa berenang. Simpelnya, takut air. Kemudian, sekitar jam tigaan kita cabut,
untuk kembali ke kota tercinta. Jam sebelas malam aku sampe rumah dan tepaaaar.
Seeya. J
Mantap, terima kasih kisah nya.!
BalasHapushttps://goo.gl/BdUVKU
PENGOBATAN TRADISIONAL KANKER PANKREAS PALING AMPUH