Curug Lawe – Benowo #Trekking Hore
Voila! Welcome to Curug Lawe.
Ini
adalah ekspedisi aku ke Semarang dua hari kemarin, salah satunya yakni trekking
hore ke Curug Lawe-Benowo.
Kenapa aku sebut ekspedisi? Karena ini adalah perjalanan yang berkaitan dengan alam. Voila!
Curug
yang terletak di kawasan gunung Ungaran, tepatnya di desa Kalisidi, Gunungpati,
Kabupaten Semarang (Ungaran Barat).
Berangkat
sekitar jam sepuluh-setengah sebelas, ama temen sebelah ekspedisi inipun di
mulai. Untuk jarak tempuhnya, bisa di bilang lumanyan panjang. Berangkat dari
Unnes, pertigaan belok kanan ambil arah Boja-Ungaran. Setelah melewati
kecamatan Gunungpati belok kiri, ada petunjuk menuju ke curug. Sekitar sepuluh
kilometer untuk sampai di pintu masuk curug. Dan sesampainya di sana sekitar
pukul sebelas. Untuk medannya sendiri, lumanyan karena medan yang berkelok dan
agak menanjak. Sesampainya di sana, bayar parkir + HTM = 5.000 rupiah saja.
Murah bukan? Heuheu.
Waktu
masuk kawasan curug, kita di sambut oleh permadani nan epik yang beda di tempat
lain. Biasanya kalo aku ngetrip kebanyakan yang aku temui adalah permadani
sawah, sungai, hutan, dll. Tapi bedanya di sini adalah adanya permadani dari
perkebunan cengkeh. Voila! Bisa diperkirakan perkebunan yang luaaaaaassss banget
ini, berisi cengkeh semua.
jembatan ini...
aku berdecak kagum...
ini adalah beberapa pemandangan sekitar
aliran sungai yang seger... ngawe untuk njegur...
Medan
untuk menuju ke curug sendiri, terbilang gampang-gampang-susah. Awalnya mah
gampang, datar, melewati jalan setapak, ditemani derasnya alir sungai yang
mengalir. Tapi setelah itu, kita ditemani jalanan nan cukup berliku dan agak
terjal. Asalkan hati-hati dan nikmati perjalanan kamu yaaa. Oiya, ini adalah
trekking pertama aku ke curug, dengan lokasi di dalem hutan. Dan itu sangat
mempesona. Cerita sedikit nih, sebelumnya, dari curug-curug yang pernah aku
kunjungi (songgolangit dan grojogan sewu) memiliki medan yang bisa di bilang
baik dan tertata. Nah, di curug Lawe inilah, aku nemuin beberapa perbedaannya,
terutama di jalur medannya yang memang masih alami dan cukup jauh. Oiya, di
sini kan ceritanya ada dua curug, Lawe dan Benowo, kalo ke kanan arah Lawe, ke
kiri arah Benowo. Dan aku mutusin milih Lawe. Ada sekitar satu jaman + selca
dulu, akhirnya kita nyampe di curug Lawe. Dan kalo mo ke Benowo bisa juga kok
ambil dari arah Lawe,
malahan deket (versi temen aku). Tapi, alamat waktu udah
sore dan ngejar Loenpiajazz, cukup Lawe dululahya.
penunjuk arah kemana curug yang kamu pilih.
tapi kali mo nyari arah ke hatimu... *emm..
Sesampainya
di curug Lawe pada minggu siang itu, rame akan kehadiran beberapa pengunjung.
Padahal selama perjalanan, dikit banget kita ketemu ama pengunjung. Ada yang
bareng temen, pasangan, bahkan di sana aku temuin sekelompok anak-anak sejenis
mapala gitu, yang lagi ngadain acara di sana. Seru deh! Mainan air gitu.
Ihihhihiy. Dan momen sakralnya adalah, aku berdecak kagum akan keindahan
mahakarya Sang Pencipta, curug yang katanya berjumlah selawe aliran airnya ini
(dan aku ngitungin loh dalam hati, haha). Oiya, yang perlu diketahui nih,
kawasan curug Lawe ini adalah kawasan konservasi alam, yang masih perawan. Di
dalemnya terselubung flora dan (fauna) yang perlu dilestarikan. Pokokna mah ijo
royo-royo euy.
kutemukan seonggok pria disana...sendirian... ngapain ya??
kupu-kupu nan lucu hinggap di batu.
forbidden loh ya forbidden!
Nah,
nah, nah seperti biasa, agenda rutin kemanapun kalian pergi dan sesampainya di
tempat tujuan adalah being selca. Poto-poto sana-sini untuk mengabadikan agenda
tersebut. Dan bisa di bilang ini adalah agenda rutin dan wajib dalam setiap
ngetrip. So thats why, kalo kalian sedang ngetrip kemana ajaklah temen, paling
gak satu orang cukup. Tujuannya yakni membantu untuk ngepotoin gaya-gaya narsis
kalian. Karena aku yakin, gak muda, gak sebaya, gak tua saat ini sedang
terjangkit virus selca kemanapun mereka pergi.
taarrrrraaaa.... *girang*
selca adalah hal wajib yang kamu lakuin guys!
Yuks,
masih balik di sekitaran curug selain poto-poto, gak banyak hal yang aku lakuin
di sana. Sekitar setengah jam doang, kita di sana, Selanjutnya kita turun
balik. Nah, untuk trekking turunnya, menurutku lebih cepet dan mudah ya. Hanya
sekitar limabelas menitan kita udah sampe di pintu masuk. Alhasil, pulang
dengan perasaan senang nan riang. Laweeee aku menaklukkanmu. Yihhaaaa.
dapat salam dua jari dari dian_diun *ciaauw*
Oiya,
ada beberapa tips nih jikalau kalian mo trekking.
-
Bawa uang dan kebutuhan logistik
seperlunya.
Kalo aku pribadi, selama
trekking banyak hausnya daripada lapernya. Serius. Jadi lebih banyak kenyang
akan pemandangan nan epik gitu. Heuheu. Paling gak, siapin minuman dalam tas
kalian.
-
Untuk pakaian, gunain pakaian yang
sekiranya buat kalian nyaman.
Nah yang baru aku tau,
kalo trekking, hiking ataupun camping baiknya gunain celana cargo dan kaos
quick dry. Plus buat jaga, jaket sejenis windbraker gitu. Buat pemula, seperti
aku kek gini dimaafin lahya, trekking bermodalkan sepatu karet, celana lemes,
kaos, dan jaket katun. Hihi.
-
Kamera.
Nah, jangan sampe
ketinggalan alat yang satu ini yaa. Buat ngabadiin agenda-agenda terpenting
kalian loh.
-
Trash bag.
Jangan sampai kalian
mengotori dengan sampah. Dan jangan contoh aku, karena saking capeknya asal
buang sembarangan. Tapi kalo rajin, aku keep it my bag kok, sampai nemuin
dustbin, baru aku buang. Heuheu. Lebih baik, kalian siapin trash bag yaa, kalo
gak nemuin dustbin di dalemnya.
Nah,
sekian dulu ya pemirsa cerita ekspedisi aku kali ini di Curug Lawe-(Benowo).
Bagi yang belom pernah ke sana, sok atuh dimari. Nah bagi yang udah kek aku,
cukup sapisan aja nih. Heuheu. Seeya. J
Komentar
Posting Komentar