Forgive Yes, Forget No.
oh indahnya....
Pernah
gak kalian merasakan apa yang namanya sayang ama orang yang kalian sayangi?
Rasanya
kek gimana?
Pasti
senang...
Pasti
bawaannya kangen mulu...
Dan
gak pernah sedih...
kalo gini? sedihnya...
Tapi,
pernah gak terbayang kalo kalian bubaran ama orang yang kalian sayangi?
Rasanya?
Sedih?
Pasti...
Gak
doyan makan?
Ah
jangan sampe dong...
Nangis
gak?
Sedikit...
Ah masak?
Apaan
siiiih.... Tutup mukaaaa.
Hihihihi....
mungkin tadi adalah sekilas perasaan-perasaan mayoritas para kaum adam-hawa
yang lagi bubaran.
Nah
terlepas dari perasaan mewek nan termehek-mehek, aku sedikit-banyak mo bahas
pengendalian egoism ketika pasca bubaran menurut penerawangan aku.
Gak
sedikit kaum hawa yang di sini notabene menjadi pihak yang tertindas.
Eits,
maksudku adalah tertindas hatinya. *eaaaaa.
Kebukti,
mereka lebih terguncang hatinya pasca bubaran.
Sebut
aja misalnya, ada yang mewek, galau akut, nglabrak karena gak terima, dsb.
Padahal
kalo ditelisik lebih lanjut alasan putus pun bermacam-macam. Ada yang bilang
udah bosen lah, ketauan selingkuh lah, gak cocok lah, blablabla.
Tentunya
dengan berbagai alasan tersebut, memiliki cara penyelesaian yang berbeda pula.
Ada
yang berakhir tidak baik, karena merasa diputusin sepihak, ada juga yang berakhir
baik, meski untuk menjalin hubungan yang baik itu butuhin waktu yang agak lama,
berkahir baik karena keputusan bubaran adalah keputusan terbaik bagi keduanya,
bahkan ada yang berakhir dengan bermusuhan. Waduhhh... serem juga yah.
Nah,
terlepas dari itu semua... pernah gak kalian berpikir bahwa apa untungnya
kalian mewek nan termehek-mehek? Justru menurut aku, hal kek gitu ngerugiin
kalian loh. Ah yang mata bengkak lah, wajah tirusan lah, karena gak doyan
makan, atau sebaliknya? Meleran lah, karena kalo keinget doi bawaannya sedih
mulu. Suara serak lah. Hihihi. Serius.
Tapi
kalo masih sayang gimana dong?
Masak
aku diputusin secara sepihak doang?
Tanpa
dengerin penjelasan aku?
Aku
tau, aku salah.. tapi gak ginikan penyelesaiannya?
Emang
doi udah gak sayang lagi sama aku?
Nah..
yang ini agak susyah siya.
Mengubur
atau lebih tepatnya menyetop perasaan kalian pada orang yang udah kalian
sayangi, tapi kenyataannya orang yang kalian sayangi udah gak sayang ama kalian
lagi loh boys? girls?
Gimana
dong? Mumumumu.
....mewek
lagi.... yahh....
“Susahnya dan sakitnya putus cinta adalah sudah putus tapi masih
cinta”
Nah
loh! Bener apa enggak?
Mungkin
dari sanalah, kalian mulai menyoba tuk berpikir dan bertindak layaknya orang dewasa.
Tepo
sliro, guys. Terima keadaan.
Asal
kalian tau, ini yang aku sedang dan masih saja pikirkan dan praktikkan.
Gampang-gampang-susah!
Bijaknya
adalah memaafkan semua kesalahannya.
Tapi,
tidak untuk melupakan. Kalopun mau melupakan, semua itu butuh proses seirining
berjalannya waktu. Pelan-pelan....
Yaps.
“Forgive Yes, Forget No”
Mungkin
kalimat tersebut gak semudah diucapkan.
Iya.
Semua
memang butuh proses.
Seperti
aku dan kisahku.
Dalam
kisahku, aku memang jarang dan belom pernah meneteskan air mata ini. Entah
kenapa.
Cuma
diselimuti perasaan kalut meski hanya sesaat.
Plus
kalut kalo lagi inget masa-masa bareng.
Kek
gininih, Ramadhan yang lalu beda ama Ramadhan yang sekarang.
Dan
perlu waktu yang agak lama, seingatku hampir sebulan-dua bulan sidoi untuk
menyapaku.
Yaa,
menyapa sebagai seorang teman. Karena awalnya kita adalah teman, dan berakhir
dengan teman bukan? Bukan musuh.
Karena
kehidupan ini terus berjalan. Gak mungkin kalian berhenti karena bubaran.
Jalinlah
dan sambunglah tali silaturahmi itu.
Siapatau
cerita kemarin membawa akhir yang berbeda dengan cerita di masa akan datang.
So,
wake up boys and girls!
Go go go!
Wake up!
dan... bersyukur...
“Jadikan kisahmu sebagai guru terbaik dalam hidupmu”
Cobalah... dan cobalah untuk memaafkannya, dengan tidak
melupakannya.
Biarkan kisahmu tersimpan dalam hatimu.
Simpanlah kisahmu dalam ruang hatimu, dan sisakan
sebagian besar lainnya untuk kisah bahagiamu.
Janganlah kalian terlarut dalam asamu.
Raihlah... gapailah kebahagiaanmu.
Jadikan ini sebagai pembelajaran hidupmu.
Dan sambunglah silaturahmi antar sesamamu.
So?
Bravo boys and girls! Cheers up! Yihhaaaa. J
eheem eheemmm
BalasHapus