Tips Menghilangkan Suara Mendengkur saat Tidur

Kebiasan tidur mendengkur sepertinya hal yang sepele, namun jika dibiarkan selain akan mengganggu istirahat orang lain, kesehatan Anda juga dapat terganggu. Bila Anda salah satu yang tidur dengan kebiasaan mendengkur, segera atasi dengkuran Anda dengan beberapa cara berikut :
1. Tidur dalam posisi miring.
Dengan posisi demikian Anda dapat mengatur nafas saat tidur, sehingga dengkuran bisa diminimalkan.

2. Konsumsi madu.
Sebelum tidur, konsumsilah beberapa sendok madu. Menurut penelitian, madu bisa membantu menghilangkan kebiasaan mendengkur. Ini juga salah satu dari maanfaat madu.

3. Jangan minum susu sebelum tidur.
Susu memang terbukti membantu mengobati insomnia, tapi jika Anda bermasalah dengan dengkuran lebih baik tak usah saja. Susu dan yogurt ternyata bisa menyebabkan dengkuran.

4. Atur letak bantal.
Saat tidur, posisi bantal harus lebih tinggi. Jika bantal dalam posisi datar atau lebih rendah, akan menyumbat keluar masuk udara sehingga bisa menimbulkan dengkuran.

5. Diet sehat.
Diet ini berlaku untuk mereka yang kegemukan, karena tubuh yang menyimpan banyak lemak, bisa menyebabkan dengkuran.

6. Hidup sehat.
Hindari rokok dan minuman beralkohol. Konsumsi makanan sehat, banyak minum air putih , dan olahraga teratur. Jika tubuh Anda sehat, Anda bisa terhindar dari resiko dengkuran.
Kadangkala seseorang tidur mengorok sebagai pertanda tidurnya lelap. Tetapi pada kenyataannya tidak seperti yang kita lihat. Kebiasaan ngorok atau mendengkur bukan menandakan bahwa tidur orang itu nyenyak dan berkualitas,namun ini bisa menandakan adanya gangguan pada kesehatan.

Pada saat bernapas udara masuk lewat hidung dan mengalir melalui tekak dan tenggorokan menuju ke paru-paru. Bila terjadi gangguan berarti pasokan oksigen ke otak menjadi tidak lancar sehingga tekanan darah bisa meninggi. Gangguan terhadap (perjalanan) udara ini memicu terjadinya suara dengkur atau ngorok. Seiring bertambahnya usia dan berkurangnya aktivitas fisik, otot pada jalan pernapasan termasuk palatum menjadi kian lemah. Karena itu, kebiasaan mendengkur cenderung dialami orang usia lanjut.

Penyebab Mendengkur

·         Kelainan anatomi hidung

·         Palatum berbentuk panjang dan lemah dapat menyentuh dinding belakang tenggorok ketika bernapas

·         Posisi kepala yang salah saat tidur

·         Penyempitan rongga pernapasan akibat radang atau infeksi

·         Tumbuh tumor di rongga hidung, belakang hidung atau belakang tenggorok

Empat Pola Mendengkur

1.        Mendengkur ringan yang terjadi hanya bila seseorang tidur telentang, tidak disertai henti napas (apnea)

2.       Mendengkur yang menetap pada semua posisi tidur, tanpa henti napas

3.       Mendengkur yang menetap dengan beberapa episode henti napas dan sering mengantuk di siang hari

4.       OSA (Obstructive Sleep Apnea), yaitu mengorok dan mengalami henti napas hingga jalan napas tertutup rapat sehingga orang tersebut akan gelagapan di dalam tidurnya

Gejala-gejala Khas OSA

-          Sering berganti posisi tidur

-          Mimpi tercekik atau mimpi buruk

-          Sering terbangun pada malam hari dengan jantung berdebar

-          Saat bangun pagi, biasanya penderita merasa tidak cukup tidur dan kurang segar

-          Penderita juga bangun pagi dengan rikuh, serba salah, mulut kering dan sakit kepala

-          Selalu pindah posisi tidur dan gelisah, tidur menendang-nendang

-          Hiperaktif

-          Selalu pusing bila bangun tidur, mata merah

-          Selalu buang air kecil selama waktu tidur, sehingga mengalami iritasi

-          Hearthburn (dada terasa panas)

-          Bangun tidur dengan kondisi lesu dan haus

-          Kehilangan memori

-          Kehilangan daya konsentrasi

-          Terganggunya syaraf motorik

-          Kelelahan sepanjang hari

-          Selalu mengantuk sepanjang hari

Mendengkur yang disertai henti napas, apalagi saluran napasnya sampai tertutup, amat berbahaya. Keadaan itu mengakibatkan pasokan oksigen ke otak menjadi berkurang dan tekanan darah pun meningkat. Dalam kondisi seperti itulah orang bisa terkena serangan jantung atau stroke.

Untuk mengatasi gangguan mendengkur ada dua cara, yaitu :


Tanpa Bedah

·         Menurunkan berat badan

·         Menghindari minum alcohol atau obat tidur

·         Mengatur posisi tidur dengan mencegah posisi telentang

·         Berolahraga untuk memperbaiki tonus otot

·         Memberikan obat-obat tertentu yang mengaktifkan syaraf

Dengan Bedah
Tonsilo adenoidektomi untuk menghilangkan dengkuran maupun OSA seperti pada anak-anak yang dicetuskan oleh hipertrofi tonsil
Operasi mengangkat tumor, polip, dan rekonstruksi jalan napas kalau diakibatkan oleh kelainan patologik.


Komentar

Postingan Populer